Nah, karna untuk membeli hard disk baru membuutuhkan beberapa pertimbangan agar sobat tidak salah beli, maka simak tips sebelum membeli hard disk baru dibawah ini sob.
1. Hard Disk Drive (HDD) vs Solid State Drive (SSD)
Mengingat jenis penyimpanan data besar saat ini memiliki 2 pilihan, maka subat harus memutuskan apakah sobat akan membeli solid state drive (SSD) atau Hard Disk Drive (HDD). Sementara SSD memenuhi fungsi yang sama seperti hard disk drive (HDD) lama, namun pasti akan ada pro dan kontra. Baca juga : Pantau Suhu Laptop Secara Real Time (CPU GPU HDD)
jika sobat belum tahu SSD, SSD adalah jenis drive/penyimpanan data yang menggunakan sesuatu yang disebut memori flash untuk menyimpan data, bukan piringan logam berputar yang ditemukan di HDD lama. Anggap saja seperti USB flash drive dalam ukuran besar. Tapi apa sih perbedaan antara HDD dan SSD?
Pertama, SSD membaca dan menulis data lebih cepat. Kedua, SSD butuh lebih sedikit daya yang menghemat energi dan memperpanjang usia baterai laptop. Ketiga, SSD tidak memiliki bagian yang bergerak sehingga tidak ada suara dan memiliki rentang hidup lebih lama . Kekurangannya adalah bahwa SSD lebih mahal per gigabyte nya dan memiliki kapasitas data yang lebih kecil daripada HDD pada titik harga yang sama.
Kesimpulannya?
Jika uang merupakan masalah besar, pilih saja membeli HDD. Jika sobat membeli hard drive terutama sebagai drive cadangan, pilih saja HDD. Tapi jika hard drive digunakan untuk menjalankan sistem operasi ataudigunakan untuk banyak file yang sering diakses dan program, terutama video game, sebaiknya beli SSD sebagai gantinya.
2. Ukuran Hard Disk dan Jenis Interface
Setelah sobat memutuskan antara HDD dan SSD, sobat harus memilih faktor bentuk/ukurannya. Untungnya, hanya ada dua pilihan dan pilihan yang tepat sebagian besar ditentukan oleh pilihan device sobat saat ini.
Disk drive memiliki ukuran: drive 3,5 inci dan drive 2,5 inci .
Pada HDD lama, data yang disimpan pada disk logam, yang berarti bahwa lebih disk yang diperlukan untuk kapasitas data yang lebih besar. Untuk alasan ini, HDD desktop biasanya memiliki ukuran 3,5-inci dengan kapasitas maksimum umumnya 12TB sementara HDD laptop cenderung 2,5-inci dengan kapasitas maksimum 4TB. Baca juga : Cara Menyembunyikan Folder (Super Aman)
Di sisi lain, SSD dapat dibuat lebih kecil karena mereka tidak memerlukan bagian bergerak. Dengan demikian, ukuran SSD hanya tersedia 2,5 inci. Bagaimana jika sobat perlu untuk menyesuaikan SSD ke konektor 3,5 inci? tenang saja, sobat hanya perlu membeli adaptor tambahan kok.
Untuk interface (colokan) sendiri terdapat banyk jenisya, yaitu ATA/IDE, SATA,PCIe dan USB. Untuk Hardisk tipe lama bin jadul biasanya menggunakan interface IDE. Sedangkan untuk HDD/SSD rata-rata sekarang sudah menggunakan interface SATA. Sedangkan interface USB digunakan pada HDD/SSD Eksternal.
3. Spesifikasi dan Kinerja Hard Drive
Sekarang sobat tahu apa jenis drive yang harus sobat beli, saatnya untuk menemukan pilihan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan sobat. Inilah yang perlu sobat pertimbangkan:
Kapasitas penyimpanan
HDD pada semua ukuran, pembatasan ukuran memori pada 16TB per drive karena keterbatasan fisik. Di sisi lain, SSD jauh lebih kecil dan telah mencapai setinggi 60TB. Meski begitu, SSD tingkat konsumen jarang lebih besar dari 1TB mengingat harganya yang jauh lebih mahal.
Kecepatan transfer
Kinerja HDD tingkat konsumen ditentukan oleh banyak faktor, tetapi putaran per menit (RPM) adalah salah satu pertimbangan yang penting. RPM yang lebih tinggi berarti lebih cepat mentransfer data ke dan dari drive.
Sobat dapat mengabaikan kecepatan SATA drive. Misalnya, drive modern mungkin terdaftar sebagai 3.0Gb / s dan 7200RPM. Makin tinggi RPM, maka logikanya semakin cepat pula proses transfer file
Ruang cache
Ketika hard disk perlu untuk mentransfer data dari satu bagian dari drive lain, dengan menggunakan area khusus dari memori tertanam yang disebut cache atau buffer.
Cache yang lebih besar memungkinkan data untuk ditransfer lebih cepat karena informasi lebih lanjut dapat disimpan pada satu waktu. HDD modern dapat memiliki ukuran cache mulai dari 8MB sampai 256MB.
Untuk SSD, sobat perlu mencari sequential read dan write speeds (juga disebut read and write speeds). makin besar maka makin cepat proses transfer sob.Pertama, SSD membaca dan menulis data lebih cepat. Kedua, SSD butuh lebih sedikit daya yang menghemat energi dan memperpanjang usia baterai laptop. Ketiga, SSD tidak memiliki bagian yang bergerak sehingga tidak ada suara dan memiliki rentang hidup lebih lama . Kekurangannya adalah bahwa SSD lebih mahal per gigabyte nya dan memiliki kapasitas data yang lebih kecil daripada HDD pada titik harga yang sama.
Kesimpulannya?
Jika uang merupakan masalah besar, pilih saja membeli HDD. Jika sobat membeli hard drive terutama sebagai drive cadangan, pilih saja HDD. Tapi jika hard drive digunakan untuk menjalankan sistem operasi ataudigunakan untuk banyak file yang sering diakses dan program, terutama video game, sebaiknya beli SSD sebagai gantinya.
2. Ukuran Hard Disk dan Jenis Interface
Setelah sobat memutuskan antara HDD dan SSD, sobat harus memilih faktor bentuk/ukurannya. Untungnya, hanya ada dua pilihan dan pilihan yang tepat sebagian besar ditentukan oleh pilihan device sobat saat ini.
Disk drive memiliki ukuran: drive 3,5 inci dan drive 2,5 inci .
Pada HDD lama, data yang disimpan pada disk logam, yang berarti bahwa lebih disk yang diperlukan untuk kapasitas data yang lebih besar. Untuk alasan ini, HDD desktop biasanya memiliki ukuran 3,5-inci dengan kapasitas maksimum umumnya 12TB sementara HDD laptop cenderung 2,5-inci dengan kapasitas maksimum 4TB. Baca juga : Cara Menyembunyikan Folder (Super Aman)
Di sisi lain, SSD dapat dibuat lebih kecil karena mereka tidak memerlukan bagian bergerak. Dengan demikian, ukuran SSD hanya tersedia 2,5 inci. Bagaimana jika sobat perlu untuk menyesuaikan SSD ke konektor 3,5 inci? tenang saja, sobat hanya perlu membeli adaptor tambahan kok.
Untuk interface (colokan) sendiri terdapat banyk jenisya, yaitu ATA/IDE, SATA,PCIe dan USB. Untuk Hardisk tipe lama bin jadul biasanya menggunakan interface IDE. Sedangkan untuk HDD/SSD rata-rata sekarang sudah menggunakan interface SATA. Sedangkan interface USB digunakan pada HDD/SSD Eksternal.
3. Spesifikasi dan Kinerja Hard Drive
Sekarang sobat tahu apa jenis drive yang harus sobat beli, saatnya untuk menemukan pilihan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan sobat. Inilah yang perlu sobat pertimbangkan:
Kapasitas penyimpanan
HDD pada semua ukuran, pembatasan ukuran memori pada 16TB per drive karena keterbatasan fisik. Di sisi lain, SSD jauh lebih kecil dan telah mencapai setinggi 60TB. Meski begitu, SSD tingkat konsumen jarang lebih besar dari 1TB mengingat harganya yang jauh lebih mahal.
Kecepatan transfer
Kinerja HDD tingkat konsumen ditentukan oleh banyak faktor, tetapi putaran per menit (RPM) adalah salah satu pertimbangan yang penting. RPM yang lebih tinggi berarti lebih cepat mentransfer data ke dan dari drive.
Sobat dapat mengabaikan kecepatan SATA drive. Misalnya, drive modern mungkin terdaftar sebagai 3.0Gb / s dan 7200RPM. Makin tinggi RPM, maka logikanya semakin cepat pula proses transfer file
Ruang cache
Ketika hard disk perlu untuk mentransfer data dari satu bagian dari drive lain, dengan menggunakan area khusus dari memori tertanam yang disebut cache atau buffer.
Cache yang lebih besar memungkinkan data untuk ditransfer lebih cepat karena informasi lebih lanjut dapat disimpan pada satu waktu. HDD modern dapat memiliki ukuran cache mulai dari 8MB sampai 256MB.
Failure rate
karna HDD adalah mesin mekanik, keausan akan terjadi dari waktu ke waktu, tetapi tidak semua HDD memiliki tingkat yang sama. Beberapa model rentan terhadap keausan dalam 12 bulan sementara yang lain memiliki rentang hidup rata-rata melebihi enam tahun.
Secara keseluruhan, menurut StorageReview , SDD modern cenderung bertahan lebih lama (rata-rata Failure rate 2,0 juta jam) dibandingkan HDD modern (tingkat Failure rate 1,5 juta jam). Namun, untuk penyimpanan terputus jangka panjang yang digunakan untuk membackup data, HDD jauh lebih dapat diandalkan dibandingkan SSD .
4. Harga dan Biaya Hard Drives
Ketika belanja, sobat akan menemukan berbagai macam harga hard drive untuk perangkat yang semua terlihat sangat mirip dari luar. Terserah sobat untuk memutuskan mana faktor dan fitur yang paling relevan dengan kebutuhan sobat, kemudian pilih hard drive yang sesuai dengan kebutuhan sobat. Baca juga : 6 Alasan Kenapa Harus Menggunakan Firefox Quantum
Trik mudahnya yaitu dengan cara membagi harga drive berdasarkan kapasitas penyimpanan untuk mendapatkan harga per-gigabyte nya. misal hdd 500gb dengan harga 500rb, maka (500rb : 500GB = 1rb/1gb). hdd 1TB dengan harga 800rb, maka (800rb : 1TB = 0,8rb/1gb). Jadi jika dihitung secara kasar, lebih murah yang 1TB bila dibanding 500gb
5. Hard Drive Eksternal vs Hard Drive internal
Hal terakhir yang perlu dipertimbangkan adalah apakah hard drive ini akan digunakan pada desktop atau laptop atau digunakan secara eksternal. Ini sebenarnya adalah keputusan yang mudah, tapi mari kita lihat pro dan kontra dari masing-masing.
Eksternal drive yang ideal untuk penyimpanan, backup, dan transfer. biasanya menggunakan koneksi USB 2.0, 3.0, atau 3.1, yang memiliki kecepatan transfer maksimum 60MB / s, 625MB / s, dan 1,250MB / s,. USB 3.1 tentu saja paling cepat dan baik.
Lebih jelasnya, hard drive dapat digunakan secara internal atau eksternal selama konektor device sobat kompatibel. Eksternal drive pada dasarnya drive internal yang ditempatkan di dalam casing pelindung khusus. Jika sobat membeli drive eksternal, sobat sebenarnya dapat melepas hard drive yang ada didalam casing dan menggunakannya menjadi hard drive internal.